Wednesday 9 October 2013

Nanopartikel perak buatan alam

       

Apa itu Nanopartikel perak? nano partikel perak adalah partikel perak dengan ukuran panjang 1 nanometer.  Nanopartikel memiliki banyak manfaat dalam kehidupan manusia, terutama sebagai Antifungal (Jamur) dan Antibakteri sehingga sering digunakan pada industri produk konsumsi. 


Awalnya nano partikel dibuat dengan beberapa metode dan metode teknologi.

Metode pembuatan Nanopartikel perak :
       Metode yang digunakan untuk memproduksi nanopartikel, seperti metoda reduksi kimia, fotokimia, sonokimia, dan aerosol.
1. Metode Reduksi Kimia
       Pada Metode ini digunakan proses reaksi reduksi pada garam-garam perak seperti perak nitrat, perak sulfat, perak perflorat, dan garam-garam yang mengandung perak lainnya.

1.1 Zat yang digunakan
      Zat-zat yang digunakan untuk pembuatan nano partikel perak yaitu stabilisator, zat pengikat, zat pereduksi, aquades, dan katalis untuk mempercepat reaksi.

1.2 Tahapan proses
      Garam perak dialihkan menggunakan mikrofluida dengan kecepatan aliran antara 3-10 ml/ menit, sedangkan kecepatan alir zat pereduksi sekitar 1 ml/menit pada suhu 0 C. Selanjutnya zat stabilisator dimasukkan dan diaduk pada suhu 10-60 C. Nanopartikel yang terbentuk pada proses ini akan stabil dalam larutan.

2. Metode foto kimia

2.1 Fotokatalis
     pembuatan nanopartikel perak dengan menggunakan metoda ini didasari oleh transformasi kimiawi perak klorida pada permukaan kain menjadi logam perak dengan bantuan radiasi tinggi dari sinar UV. Dapat juga didefinisikan sebagai suatu proses kombinasi antara fotokimia dan katalis, yaitu suatu proses transformasi kimiawi dengan melibatkan cahaya sebagai pemicu dan katalis sebagai mempercapat proses transformasi tersebut.

2.2 Tahapan Proses
      Kain dibenam peras pada larutan yang mengandung perak nitrat, lalu dikeringkan pada suhu 60 C. kemudian benam-peras 80% kembali pada larutan NaCl dan dikeringkan kembali. selanjutnya kain diradiasi dengan kekuatan tinggi selama 24 detik dengan menggunakan radiator UV HF4-CENARO dengan lampu 2850 W. dengan radiasi tinggi tersebut dapat menurunkan muatan positif iion logam dan membentuk nanopartikel perak. hasil dari cara ini bisa mendapatkan perak dengan ukuran 5-30nm.

3. Metode Sonokimia

3.1 Proses Sonokimia
     Sonokimia adalah aplikasi ultrasonik untuk reasksi dan proses kimiawi. Sonokimia umumnya ditunjukan dalam medium cair.

3.2 Metode sonokimia dengan teknik radiasi pada kain
      saat ini banyak dilakukan penelitian metode disperse sonokimia pada partikel logam oksida pada tekstil. pada dasarnya metoda ini sama dengan pembuatan partikel nanoperak cara sonokimia standar, yaitu dengan menggunakan radiasi ultrasonic, namun pada metoda ini radiasi dilakukan simultan dengan proses coating pada kain.

4.1 Tahapan Proses
      Aminopropilmethoksilan, AgNo3, air deionisasi dan ethanol dicampurkan. Kemudian dipanaskan sampai ethanol menguap sehingga membentuk suspense dalam gas. Pada saat pemanasan logam perak akan terinduksi oleh etanol membentuk struktur nanopartikel dalam kerangka matrik silica.
selanjutnya dilakukan penangkapan partikel, partikel collector diatur pada suhu 80 C untuk menjaga partikel aerosol tetap kering dan mencegah aglomerasi. komposit nanopartikel dapat terjaga sebagai carrier gas dan terkumpul dalam filter.

Namun akhir akhir ini nanopartikel perak bisa ditemukan dilingkungan alam. penemuan yang ditemukan ini semakin meningkat sehingga menjadi perhatian para ilmuan. lingkungan untuk diteliti lebih lanjut. suatu kenyataan yang cukup mengkagetkan kita semua adalah alam dapat membuat nanopartikel perak.

Ciri-ciri Nanopartikel perak adalah ion perak bersifat netral didalam air, tahan asam, garam, dan berbasa lemah. Semakin kecil ukuran partikel, pengaruh gaya gravitasi semakin dapat diabaikan. sedangkan peningkatan muatan dan kimia permukaan memungkinkan adanya gaya tolak menolak antar partikel sehingga partikel dapat terdispersi oleh air.

Tim peneliti gabungan dari Florida Institute of Technology (FTI), State University of New York (SUNY) dan National Institute of Standars and Technology (NIST) melaporkan bahwa ion perak dan asam human dapat membentuk nanopartikel perak yang stabil.
 Asam humat merupakan campuran kompleks dari banyak asam organik yang terbentuk dari penguraian materi organik. Lewat karakterisasi TEM, terlihat bahwa asam humat menyelubungi nanopartikel perak yang membuatnya stabil karena mencegah kontak nanopartikel perak untuk bergabung dengan partikel perak yang lebih besar.

Banyak para ahli biologi percaya bahwa nanopartikel perak memiliki toksisitas tinggi. Aktifitasnya sebagai agen antifungal dan anti bakteri yang baik dikarenakan luas permukaannya yang lebih besar yang menjadikannya sumber ion perak yang baik. penemuan ini menjelaskan siklus ion perak di lingkungan menjadi nanoparikel perak.


No comments:

Post a Comment